Semua ini memperkuat kesan bahwa pesawat tempur Barat tak lagi tak tersentuh seperti sebelumnya.
Kalkulasi Politik di Balik "Kemenangan" Prematur
Baca Juga:
Negosiasi Tarif dengan AS Menghangat, Prabowo Tancap Gas Sederhanakan Aturan Impor
Kemungkinan kehilangan pilot dalam perang yang tidak populer dan penuh risiko politik disebut sebagai alasan utama Trump menghentikan operasi.
NYT menyebut bahwa mimpi buruk diplomatik, yakni seorang pilot AS tertangkap hidup-hidup oleh Houthi, sangat mungkin terjadi. Untuk mencegah krisis semacam itu, deklarasi kemenangan pun dikeluarkan dengan tergesa.
Namun kenyataannya, penghentian operasi ini lebih tampak sebagai pengakuan terselubung atas kegagalan kampanye udara AS melawan milisi non-negara dengan taktik perang asimetris yang jauh lebih murah tapi efektif.
Baca Juga:
Ketegangan AS-Iran Kembali Membara Lewat 'Mulut Pedas' Trump
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.