"Pernyataan seperti itu tidak bertanggung jawab," lanjut pernyataan kedutaan yang di-posting di Facebook.
"Kami menyarankan semua yang tidak tercerahkan untuk membaca pernyataan bersama Presiden Rusia dan Amerika Serikat pada 16 Juni 2021 secara menyeluruh. Dokumen ini menegaskan kembali komitmen kedua negara pada prinsip bahwa perang nuklir tidak dapat dimenangkan dan tidak boleh diperang-kan.”
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Pernyataan Wicker datang pada hari yang sama ketika Presiden Rusia Vladimir Putin dan mitranya dari Amerika Joe Biden melakukan pembicaraan melalui tautan video.
Menurut Kremlin, percakapan itu terjadi dengan cara yang tulus, dengan kedua belah pihak setuju untuk terus bekerja sama di masa depan.
Namun, menurut Kedutaan Besar Rusia, kata-kata Wicker bertentangan dengan semangat upaya untuk meningkatkan diskusi bilateral.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
“Pernyataan Wicker yang tidak dipertimbangkan dengan baik tidak akan membantu kami menemukan jalan keluar dari tahap kritis dalam hubungan Rusia-Amerika saat ini,” imbuh Kedutaan Rusia, seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (10/12/2021).
Saat ini, ketegangan tetap tinggi di perbatasan antara Ukraina dan Rusia, dan Moskow telah dituduh merencanakan invasi.
Blok NATO yang dipimpin AS telah memperingatkan bahwa setiap serangan militer ke Ukraina akan disambut dengan rentetan sanksi. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.