WahanaNews.co | Amerika
Serikat merupakan negara maju yang mengalami dampak paling parah pandemi COVID-19.
Kini jumlah kematian pasien COVID-19 menembus 500 ribu jiwa sejak pertama kali
korban tewas ditemukan di Santa Clara County, California.
ass="MsoNormal">
Baca Juga:
Ultimatum Iran, AS Siap Jor-joran Bela Israel
Presiden AS Joe Biden kemudian memerintahkan pengibaran
bendera AS setengah tiang di gedung-gedung dan halaman umum hingga matahari
terbenam. Pengibaran bendera akan berlangsung hingga 26 Februari.
Hal itu disampaikan oleh Biden pada Senin (22/2) malam dalam
acara mengheningkan cipta di Gedung Putih.
"Pada kesempatan khusyuk ini, kami merenungkan kehilangan
mereka dan orang yang mereka cintai yang ditinggalkan," kata Biden dikutip dari
Reuters, Selasa (23/3).
Baca Juga:
Lalu lintas Perdagangan AS Terguncang Usai Kehancuran Jembatan Baltimore
"Kita sebagai bangsa harus mengingat mereka agar kita dapat
mulai menyembuhkan, bersatu, dan menemukan tujuan sebagai satu Bangsa untuk
mengalahkan pandemi ini," tambah dia.
Berdasarkan catatan Reuters, jumlah kasus positif COVID-19
di AS kini mencapai 28 juta. Sedangkan kematian mencapai 500.264 jiwa.
Ahli penyakit menular AS Anthony Fauci mengatakan jumlah
kematian yang mencapai 500 ribu jiwa ini sangat memprihatinkan. Sebab AS
merupakan negara maju.
"Jika Anda melihat ke
belakang secara historis, keadaan kami lebih buruk daripada hampir semua negara
lain dan kami adalah negara yang sangat maju dan kaya," kata Fauci. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.