WahanaNews.co | Jenderal Pusat Komando Militer Amerika Serikat (US Central Command/Centcom), Frank McKenzie, menyatakan ratusan peralatan militer yang digunakan di Afghanistan telah dievakuasi keluar dari negara itu, sebelum mereka resmi hengkang pada Senin (30/8).
Ia menuturkan beberapa alat utama sistem pertahanan (alutsista) AS lainnya pun terpaksa ditinggalkan di Afghanistan karena tak dapat diangkut pulang menggunakan pesawat evakuasi militer.
Baca Juga:
Taliban Persekusi Ratusan Perempuan Afghanistan
"Ini adalah prosedur kompleks, prosedur yang memakan waktu untuk menghancurkan sistem. Kami menonaktifkan sistem itu sehingga tidak dapat digunakan lagi, kami merasa lebih penting untuk melindungi pasukan kami daripada membawa pulang sistem pertahanan itu," kata McKenzie seperti dikutip CNN.
McKenzie menuturkan AS meninggalkan sekitar 70 kendaraan militer lapis baja MRAPS, 27 kendaraan taktis Humvee, dan 73 pesawat di Bandara Kabul.
"Peralatan ini sudah dinonaktifkan. Total 73 pesawat, pesawat itu tidak akan pernah terbang lagi ketika kami pergi, mereka tidak akan pernah dioperasikan oleh siapapun," ucap McKenzie.
Baca Juga:
Taliban Larang Anak Perempuan Berusia 10 Tahun untuk Sekolah
McKenzie mengatakan militer AS terpaksa tetap mengoperasikan beberapa peralatan militer sampai sehari sebelum misi penarikan pasukan berakhir demi melindungi para personel dan warga di bandara internasional Kabul.
Ia mengatakan alutsista AS seperti sistem pertahanan Counter-Rocket, Artillery, and Mortar (C-RAM) canggih terpaksa ditinggalkan di Afghanistan.
C-RAM otomatis berguna untuk mendeteksi tembakan roket dan senjata lainnya yang masuk sehingga bisa dihancurkan dengan senapan mesin.