WAHANANEWS.CO, Jakarta - Penggunaan drone oleh Rusia dalam perang di Ukraina terus mengalami perkembangan taktis yang signifikan.
Salah satu strategi terbaru yang dilaporkan adalah peluncuran pesawat nirawak dari ketinggian lebih dari 2.000 meter, yang kemudian menukik langsung ke sasaran.
Baca Juga:
Warga Waswas dan Ketakutan, Drone Quadcopter Jadi Senjata Psikologis Baru Israel di Gaza
"Taktik Rusia saat ini bermuara pada perubahan rute UAV secara terus-menerus dan mencoba meluncurkannya pada ketinggian tinggi, lebih dari 2 kilometer di atas tanah," ujar Yurii Ihnat, juru bicara angkatan udara Ukraina, dalam wawancara dengan RBC Ukraina.
Setelah mencapai ketinggian, drone iblis tersebut langsung menyerbu ke targetnya.
Meski tidak menyebut nama langsung, Ihnat menyinggung soal penggunaan drone Shahed buatan Iran yang sudah lama digunakan Rusia untuk menghantam wilayah Ukraina dari jarak jauh.
Baca Juga:
'Jaring Laba-Laba' Menembus Kutub Utara, Zelensky Hantam Jet Strategis Rusia
Menurut Ihnat, pola serangan dari ketinggian ini membuat drone lebih mudah terdeteksi radar, namun tetap berada di luar jangkauan senjata ringan.
"Itulah masalah bagi sebagian pertahanan udara Ukraina, yang mengerahkan kelompok penembak bergerak dengan senapan mesin berat yang dipasang di kendaraan untuk menembak jatuh drone Shahed saat mereka mendekat," jelasnya.
Unit-unit tempur Ukraina mengonfirmasi bahwa drone kini terbang lebih tinggi dan cepat.