"Saya tidak berpikir ada yang percaya dengan apa yang dikatakan otoritas Iran," imbuhnya.
Sementara Amnesty International pada hari Senin mengatakan bahwa pihaknya khawatir dengan prospek kembalinya Rekabi.
Baca Juga:
Hadir di Korea Selatan, Toko Kopi Tuku Buka Kedai Pop-up Pertama di Luar Negeri
“Elnaz Rekabi seharusnya tidak dikembalikan secara paksa ke Iran,” kata Amnesty dalam sebuah pernyataan.
“Dia benar-benar menghadapi risiko penangkapan sewenang-wenang, penyiksaan, dan perlakuan buruk lainnya karena melanggar aturan wajib berjilbab dari pihak berwenang,” tulis Amnesty.
CNN tidak dapat secara independen memverifikasi laporan tentang Rekabi yang dipaksa untuk kembali ke Iran.
Baca Juga:
Tak Mempan Pestisida, Korsel Panik Dilanda Wabah Kutu Busuk
Kedutaan Besar Iran di Seoul mengatakan bahwa Rekabi berangkat pada hari Selasa bersama dengan anggota tim lainnya dan dengan tegas membantah semua berita palsu dan disinformasi.
Dalam unggahan Twitter tersebut, pihak Kedubes Iran memposting foto Rekabi dari pertandingan sebelumnya di Rusia di mana ia sedang bertanding mengenakan hijab.
"Dipahami bahwa semua anggota delegasi Iran termasuk Elnaz Rekabi telah meninggalkan Korea setelah menghadiri acara olahraga itu," kata Kementerian Luar Negeri Korea Selatan kepada CNN dalam sebuah pernyataan.