"[Ini] merupakan investasi tunggal terbesar dalam kapabilitas pertahanan Australia dalam sejarah kami," ujar Albanese.
Albanese mengatakan pembelian ini merupakan investasi pertahanan terbesar dalam sejarah Australia.
Baca Juga:
Presiden Prabowo Usulkan Two-State Solution untuk Akhiri Konflik Gaza dalam Pertemuan dengan AS
Ketiga pemimpin negara AUKUS itu menggelar konferensi pers di Pangkalan Angkatan Laut Loma di San Diego. Di belakang mereka, terlihat kapal selam kelas Virginia milik AS yang bertenaga nuklir.
Albanese menjabarkan bahwa ketiga negara juga sepakat membangun kapal bertenaga nuklir model baru dengan teknologi dari AS dan Inggris.
Dengan kesepakatan ini, Australia menjadi negara kedua setelah Inggris yang mendapatkan akses langsung ke rahasia nuklir Angkatan Laut AS.
Baca Juga:
Gagal Menyentuh Pemilih, Harris Kalah Telak Meski Kampanye Penuh Serangan ke Trump
"Kami ingin bersatu demi dunia, di mana perdamaian, stabilitas, dan keamanan dapat menjamin kesejahteraan bersama," ucap Albanese.
Kerja sama AUKUS pertama kali disepakati pada September 2021 lalu dan langsung menggemparkan banyak negara. Negara-negara seperti Rusia, China, hingga Iran mengecam kerja sama ketiga negara ini lantaran dianggap ingin meningkatkan eskalasi senjata di kawasan Indo-Pasifik.
China bahkan sempat menuding AS ingin membuat aliansi pertahanan layaknya NATO di Indo-Pasifik.