WAHANANEWS.CO, Jakarta - Pesawat pengebom siluman B-2 milik Amerika Serikat (AS) memamerkan taringnya dengan menjatuhkan bom anti-kapal dalam sebuah uji coba dramatis di dekat perairan Arktik Rusia.
Manuver yang berlangsung di wilayah laut Norwegia itu digelar untuk menunjukkan kemampuan serangan maritim presisi menghadapi ancaman dari Rusia maupun China yang kini memiliki angkatan laut terbesar di dunia berdasarkan jumlah kapal.
Baca Juga:
Daftar 9 Musuh AS dengan Kekuatan Militer Terbesar
AS terus meningkatkan kekuatan anti-kapalnya lewat pengembangan senjata canggih, termasuk Long Range Anti-Ship Missile (LRASM) dan bom berpemandu presisi hasil modifikasi yang dikenal sebagai QUICKSINK.
Uji coba penjatuhan bom dilakukan pada Rabu (3/9/2025) di sekitar Pulau Andoya, meski baru diumumkan Angkatan Udara AS pada awal pekan ini.
Aksi tersebut berlangsung di tengah operasi bersama satuan tugas Angkatan Laut AS dan sekutu NATO di Laut Barents yang disebut sebagai pintu gerbang menuju Arktik Rusia.
Baca Juga:
Termasuk Indonesia, Ini Daftar Negara yang Diwaspadai Amerika Serikat
Dalam misi itu, kapal-kapal sekutu sempat dipantau ketat oleh militer Rusia.
Angkatan Udara AS mengumumkan pada Selasa (9/9/2025) bahwa pesawat pengebom B-2 -- yang sebelumnya ikut dalam serangan udara terhadap fasilitas nuklir Iran pada Juni -- melaksanakan skenario serangan jarak jauh dengan QUICKSINK untuk melumpuhkan kapal permukaan musuh.
Pulau Andoya berada sekitar 366 mil dari perbatasan darat Norwegia-Rusia.