WahanaNews.co | Sebuah jet tempur siluman F-35 Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) jatuh dan tenggelam di dasar Laut China Selatan ketika hendak mendarat di sebuah kapal induk pada 24 Januari lalu
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada hari kejadian, Angkatan Laut mengatakan tujuh pelaut terluka ketika F-35 Joint Strike Fighter senilai USD94 juta (Rp1,3 triliun) tersebut mengalami "kecelakaan pendaratan" di kapal induk USS Carl Vinson. Tidak disebutkan bahwa pesawat itu telah berakhir di lautan.
Baca Juga:
OPM Ungkap Syarat Pembebasan Pilot Susi Air, Tidak Menyerang Pakai Bom
Angkatan Laut telah mengatakan sedikit secara terbuka sejak saat itu tentang insiden tersebut. Menanggapi pertanyaan dari The New York Times, Armada Ketujuh Angkatan Laut mengatakan pekan lalu bahwa layanan tersebut telah mulai memobilisasi unit yang akan digunakan untuk memverifikasi lokasi dan memulihkan F-35 yang terlibat dalam kecelakaan.
Foto dan video yang diduga diambil di atas kapal Carl Vinson telah di-posting di media sosial. Pejabat urusan masyarakat Angkatan Laut mengatakan bahwa beberapa gambar–seperti salah satunya F-35 sempat mengambang di permukaan laut–adalah asli.
"Ada penyelidikan yang sedang berlangsung baik kecelakaan itu dan rilis tidak sah dari rekaman video kapal," kata juru bicara layanan tersebut, Zach Harrell, yang dilansir Kamis (10/2/2022).
Baca Juga:
Berbekal Perangkat Jadul, Houthi Nekat Lawan AS yang Andalkan Jet Tempur Canggih F-35
Baru setelah pengguna Twitter mem-posting video kecelakaan pada 6 Februari, pejabat Angkatan Laut mengakui bahwa jet itu menabrak bagian belakang dek penerbangan sebelum tergelincir di sepanjang kapal dan jatuh ke laut.
Dimana pesawatnya?
Tak ada yang tahu persis lokasinya, ada petunjuk menggiurkan dari pernyataan Penjaga Pantai Jepang.