Jaksa Negara Bagian Hidalgo, Alejandro Habib, mengatakan kepada media lokal bahwa sebanyak lima truk atau van dan 200 orang terlibat dalam penyerangan di pabrik tersebut.
Alvarez menghadapi tuduhan penggelapan dan pencucian uang. Dia dilaporkan menggunakan tim sepak bola Cruz Azul di liga top Meksiko sebagai kedok untuk transaksi gelap, diduga melebih-lebihkan (mark up) jumlah uang yang dibayarkan untuk merekrut pemain-pemain top, dan kemudian mengantongi selisih uang dan harga sebenarnya.
Baca Juga:
Semester I 2023, PLN Kelola FABA Hingga 1,45 Juta Ton Jadi Batako Bangun Rumah Prajurut TNI
Kelompok yang menentang kepemimpinan lama membantah dalam sebuah pernyataan bahwa mereka bertanggung jawab atas kekerasan tersebut. Mereka mengatakan telah menggunakan jalur hukum untuk mendapatkan kembali kendali atas fasilitas tersebut.
Koperasi tersebut dibentuk oleh para pekerja pabrik pada 1930 untuk membeli pabrik semen tersebut. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.