Korsel kemudian mengerahkan aset pengintaian berawak dan tak berawak ke daerah yang dekat dengan perbatasan dan masuk ke wilayah udara Korea Utara.
Menurut JCS Korsel, langkah itu sejalan dengan strategi Korea Selatan selama setahun terakhir untuk menanggapi provokasi Korea Utara dengan manuver serupa.
Baca Juga:
Sarang Narkoba Kampung Bahari Digerebek Polisi, 31 Orang Ditangkap
Kim Jong-un telah menemukan ruang untuk meningkatkan ketegangan saat sekutu Korsel, Amerika Serikat, sedang fokus pada perang Rusia di Ukraina. Langkah tersebut meningkatkan risiko bentrokan mematikan besar pertama dalam beberapa tahun, seperti ketika Korea Utara membombardir pulau perbatasan Korea Selatan; Yeonpyeong, dengan artileri pada tahun 2010.
Kim Jong-un telah memodernisasi inventaris misilnya selama beberapa tahun terakhir agar lebih mudah disembunyikan, lebih cepat digunakan, dan lebih sulit ditembak jatuh.
Tahun ini, dia telah menguji rudal yang dirancang untuk mengirimkan senjata nuklir ke sekutu AS; Korea Selatan dan Jepang, serta menembakkan rudal balistik antarbenua dengan jangkauan untuk mencapai daratan Amerika.
Baca Juga:
Pantau Pergerakan Polisi, Bandar Narkoba di Kampung Bahari Pakai CCTV hingga Drone
Korea Selatan berekspektasi bahwa Kim Jong-un akan menguji bom nuklirnya dalam waktu dekat. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.