Ia menyatakan bahwa rasa lapar mendorongnya untuk mengambil risiko pergi ke jalur pengiriman dengan harapan mendapatkan tepung untuk anak-anaknya.
Saat truk bantuan tiba di Gaza utara, dia pergi ke arah mereka, namun, katanya, sebuah tank dan drone “quadcopter” mulai menembak.
Baca Juga:
Danrem 042/Gapu Hadiri Pelepasan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Bencana di Aceh, Sumut, dan Sumbar
“Punggung saya terluka. Saya mengalami pendarahan selama satu jam sampai salah satu kerabat saya datang dan membawa saya ke rumah sakit,” katanya.
“Ketika bantuan masuk, tank dan quadcopter mulai menembaki orang-orang yang berkumpul, orang-orang yang pergi mencari makanan untuk diri mereka sendiri dan anak-anak mereka. Mereka mulai menembaki mereka,” ujarnya.
Jihad Mohammed mengatakan dia menunggu di bundaran Nabulsi di jalan pantai Al-Rashid, jalur pengiriman utama ke Gaza utara dari selatan.
Baca Juga:
Warga Israel Ramai-Ramai Daftar Jadi Kewarganegaraan Portugal, Ada Apa?
“Kami pergi dan menunggu truk dan kemudian terjadi penembakan ke arah semua orang dan kemudian saya terluka,” katanya.
Ketika ditanya apakah ia yakin pasukan Israel menembaki mereka dengan sengaja, dengan penuh keyakinan, ia berkata, "Ya, benar. Mereka menggunakan tank, tentara, pesawat. Semuanya itu menembak ke arah kami".
Kemudian, saksi hidup lainnya, Sami Mohammed berada di jalan Al-Rashid bersama putranya menunggu konvoi bantuan tiba.