“Anak saya berlari ke pantai dan mereka menembaknya dua kali… satu mengenai kepalanya dan satu lagi mengenai dadanya,” katanya. Dia mengatakan peluru dan peluru dengan sengaja ditembakkan.
Anak laki-laki itu terbaring di ranjang rumah sakit dengan perban di dada dan lengannya serta luka di wajahnya.
Baca Juga:
Qatar Kecam Israel, Serukan Dunia Islam Ambil Sikap Tegas dalam KTT Doha
Abdallah Juha mengatakan dia pergi mencoba mengambilkan sekarung tepung untuk orang tuanya.
"Kami sangat lapar. Kami tidak punya makanan atau apa pun. Mereka menembaki kami...mereka menghancurkan kami," katanya, seraya menambahkan bahwa api berasal dari tank.
Wajah Juha kini berbalut perban, dan kepalanya terluka terkena peluru.
Baca Juga:
Palestina Dapat Dukungan Luas di PBB, Penolakan Justru Datang dari 10 Negara
"Anakku menangis karena dia ingin makan. Dengan apa aku harus memberinya makanan?" dia berkata.
Badan kemanusiaan PBB, OCHA, mengatakan tim PBB mengunjungi Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza pada hari Jumat untuk mengirimkan pasokan medis dan menemui orang-orang yang terluka dalam insiden tersebut.
“Pada saat tim melakukan kunjungan, rumah sakit juga telah menerima lebih dari 70 jenazah yang tewas” katanya.