WahanaNews.co | Sejumlah negara Barat secara besar-besaran mengusir para diplomat Rusia, sebagai respons atas perang di Ukraina. Moskow bereaksi dengan menyatakan tindakan pengusiran itu akan simetris.
"Semua orang tahu jawabannya: itu akan simetris dan merusak hubungan bilateral," kata mantan presiden yang kini menjabat Wakil Kepala Dewan Keamanan Rusia Dmitry Medvedev di saluran Telegram-nya.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
“Siapa yang telah mereka hukum? Pertama-tama, diri mereka sendiri," ujarnya, seperti dikutip Reuters, Selasa (5/4/2022).
Pada hari Senin, Prancis memutuskan untuk mengusir 35 diplomat Rusia atas tindakan Moskow di Ukraina. Jerman menyatakan "sejumlah besar" diplomat Rusia sebagai orang-orang tidak diinginkan.
Laporan media lokal menyebut jumlah diplomat Moskow yang diusir Berlin sekitar 40 orang.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
“Jika ini terus berlanjut, akan tepat, seperti yang saya tulis kembali pada 26 Februari untuk membanting pintu kedutaan-kedutaan Barat,” kata Medvedev.
“Ini akan lebih murah untuk semua orang. Dan kemudian kita akan berakhir hanya saling memandang dengan cara lain selain melalui tembak-menembak," ujarnya.
Tindakan mengejutkan lain datang dari Lithuania, negara Baltik yang menjadi anggota Uni Eropa dan NATO. Negara itu mengusir duta besar Rusia dan akan memanggil pulang dubesnya dari Moskow. [qnt]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.