Negara-negara Asia lainnya yang diperkirakan akan melihat jutawan meninggalkan negara mereka adalah Hong Kong.
Negara itu diperkirakan akan kehilangan 1.000 jutawan tahun ini. Lalu, Korea Selatan dan Jepang masing-masing bisa kehilangan 800 dan 300 jutawan.
Baca Juga:
China Sedang Kembangkan Kapal Induk Keempat, Ini Bocorannya
Laporan menunjukkan penduduk Hong Kong berbondong-bondong meninggalkan kota tahun lalu karena pembatasan covid-19 dan erosi norma demokrasi.
Lebih lanjut, terlepas dari kerusuhan politik dan ketidakpastian ekonomi dari perang Moskow di Ukraina, Rusia diperkirakan hanya akan kehilangan 3.000 jutawan tahun ini. Jumlah ini turun tajam dari 8.500 pada tahun 2022.
Rusia menempati posisi keempat dalam peringkat Henley & Partners, setelah Inggris Raya yang bisa kehilangan 3.200 jutawan tahun ini, dua kali lipat dari migrasi tahun sebelumnya.
Baca Juga:
45 Pesawat Tempur Langgar Wilayah Udara, Taiwan Kecam Manuver Militer China
Di sisi lain, Australia dapat mengungguli Uni Emirat Arab (UEA) dalam menyambut jumlah jutawan tertinggi tahun ini. Australia diperkirakan akan menerima 5.200 jutawan yang bermigrasi dari negara asal mereka.
Sementara, UEA berada di urutan kedua dengan 4.500 orang. Kemudian, Singapura berada di peringkat ketiga dengan menerima 3.200 jutawan.
Negara-negara Barat, secara keseluruhan, tetap menjadi tujuan yang menarik bagi para jutawan, tercata AS (2.100), Swiss (1.800), dan Kanada (1.600), semuanya menempati posisi 10 besar.[eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.