WahanaNews.co | Usai posisinya sebagai Perdana Menteri digeser oleh Naftali Bennett, Benjamin
Netanyahu dituding menghancurkan beberapa dokumen
penting milik Israel.
Informasi
tersebut disampaikan oleh sebuah suratkabar Israel, Haaretz, yang menduga Benjamin Netanyahu telah
menyuruh anak buahnya menyingkirkan sejumlah dokumen dan materi yang disimpan
di brankas kantornya.
Baca Juga:
Tanpa Pembebasan Sandera, Israel Tak Akan Aetujui Gencatan Senjata
Aksi yang
diduga dilakukan oleh Benjamin Netanyahu ini dinilai
menyalahi hukum Israel, lantaran dokumen yang dibuat atau diterima oleh
pejabat selama bekerja sebagai pegawai negeri semestinya milik negara.
Oleh
karena itu, apa pun bentuknya, dokumen bersangkutan harus disimpan di kantor
dan dilarang keras dipindahkan ke tempat lain.
Terlebih
jika pejabat tak lagi berkuasa, maka dokumen dan materi harus diberi label
khusus kemudian dikirim ke arsip negara.
Baca Juga:
Alihkan Serangan ke Iran, Netanyahu Pastikan Pasukannya Siap Perang
Kendati
rumor ini telah beredar kencang, belum diketahui jenis dokumen apa yang hilang
usai PM Israel, Benjamin
Netanyahu, lengser.
Suratkabar Israel, Haaretz, melaporkan bahwa dokumen itu biasanya disimpan di
brankas tempat Perdana Menteri dan pejabat seniornya bertemu.
"Dokumen
dan jadwal pejabat senior biasanya disimpan di brankas," kata suratkabar
itu.