Jumlah total warga Palestina yang ditahan di Tepi Barat yang diduduki sejak 7 Oktober kini mencapai 4.575 orang.
4. Sistem Air Gaza Runtuh Total
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
Anggota Doctors Without Borders, yang dikenal dengan inisial MSF dalam bahasa Perancis, menyebut sistem air di Gaza telah runtuh total. Menurut mereka, kurangnya air atau sanitasi akan segera menjadi "berbahaya" seperti halnya pemboman Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
"Sistem air tidak berfungsi lagi - sudah benar-benar runtuh," kata Ricardo Martinez, yang menghabiskan empat minggu di Gaza selama perang, dalam sebuah wawancara yang diunggah di situs web kelompok bantuan tersebut.
"Orang-orang didorong hingga batasnya, harus berjuang untuk kelangsungan hidup mereka. Paling banyak, masyarakat mempunyai satu liter air per hari - itu untuk minum, mencuci dan memasak," tambah Martinez, yang juga berperan sebagai koordinator logistik MSF.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Selain kekurangan air, ia mengatakan beberapa tempat di Gaza tidak memiliki bahan bakar atau listrik, sehingga makin memperparah tantangan yang dihadapi warga.
"Tanpa bahan bakar, pabrik penggilingan tidak akan berfungsi, jadi tidak ada yang punya gandum - tidak ada gandum, tidak ada makanan. Truk-truk yang datang dari Mesir sedang menurunkan bantuan ke truk-truk di Gaza, namun tanpa bahan bakar, truk-truk tersebut tidak dapat bergerak dan mendistribusikan bantuan," pungkasnya.
5. Taktik Netanyahu Bakal Picu Konflik Selama 50 Tahun ke Depan