“Ketika Anda berbicara tentang zona larangan terbang, seperti yang saya katakan kepada (Presiden Ukraina) Volodymyr Zelensky beberapa kali, sayangnya implikasinya adalah Inggris akan terlibat dalam menembak jatuh pesawat Rusia, itu akan terlibat dalam pertempuran langsung dengan Rusia," katanya.
"Itu bukan sesuatu yang bisa kami lakukan atau yang kami bayangkan. Konsekuensinya akan sangat, sangat sulit untuk dikendalikan."
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
PM Johnson mengatakan kepada Kaleniuk bahwa dia yakin sanksi ekonominya berhasil, bahwa invasi Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina ditakdirkan untuk gagal dan akan sangat sulit baginya untuk melanjutkan jalan yang dia jalani.
Tapi jurnalis itu mengkritisi sanksi Inggris, dengan mengatakan pemilik Chelsea FC Roman Abramovich tidak dikenai sanksi.
"Dia di London, anak-anaknya tidak dalam pengeboman, anak-anaknya ada di London," ujarnya.
Baca Juga:
Selama di Indonesia Paus Fransiskus Tak Akan Naik Mobil Mewah-Anti Peluru
Berbicara setelah dia membuat permohonan emosionalnya untuk menegakkan zona larangan terbang, Kaleniuk mengatakan kepada wartawan bahwa tanpa zona larangan terbang, anak-anak Ukraina, rumah sakit Ukraina akan dihantam dengan rudal dan bom.
Dia menyerang keengganan Johnson untuk menegakkan zona larangan terbang, dengan mengatakan Inggris telah menjamin keamanan Ukraina setelah jatuhnya Uni Soviet.
"Dan sekarang perdana menteri Inggris datang ke Polandia dan mengatakan 'tidak mungkin, kita tidak bisa menyerang pesawat Rusia'," ujarnya.