Ini juga akan berfungsi sebagai sistem navigasi dan transponder Identifikasi Teman atau Lawan (IFF).
Pendekatan Rusia untuk pengembangan pesawat tempur generasi keenam mirip dengan yang dipilih oleh AS untuk pesawat tempur NGAD, yang juga dimaksudkan untuk menjadi sistem sistem yang akan mencakup drone tak berawak, jet berawak, dan generasi baru dari teknologi jaringan.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Seperti dilansir EurAsian Times, Pentagon menyatakan akan ada "transfer teknologi" dua arah antara F-22 Raptor generasi kelima Angkatan Udara AS dan NGAD.
F-22 tidak hanya akan digunakan untuk uji coba teknologi NGAD, tetapi Raptor juga akan mengadopsi teknologi yang dikembangkan di bawah program NGAD, mungkin untuk mempercepat kemampuan ini ke garis depan jauh sebelum platform NGAD dapat menyebarkannya sehingga mereka dapat menggunakannya tanpa berisiko.
Sementara itu, Rusia terus meningkatkan kemampuan tempur generasi kelimanya, seperti rudal udara-ke-udara "pembunuh pesawat siluman" baru untuk jet tempur Su-57.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Dirancang dan dikembangkan oleh Biro Desain Vympel, rudal baru ini adalah rudal udara-ke-udara jarak pendek hingga menengah yang didasarkan pada rudal seri R-77 jarak menengah yang membentuk persenjataan utama Su-57.
Saat ini, rudal tersebut diketahui sedang menjalani uji coba yang diharapkan selesai sebelum akhir tahun ini. Pengiriman batch serial pertama dari rudal operasional juga dijadwalkan untuk tahun ini.
Tahun lalu, Rusia mengumumkan rencana untuk mempersenjatai pesawat tempur silumannya dengan rudal anti-kapal radar aktif baru yang dapat digunakan untuk melawan ancaman maritim.