WahanaNews.co | Presiden
Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan bahwa disinformasi di media sosial
(medsos) tentang COVID-19 dan vaksinasi bisa membunuh orang. Pejabat di AS pun
mengingatkan perusahaan medsos.
ass="MsoNormal">
Baca Juga:
IDI Ingatkan Masyarakat Agar Tidak Abaikan Risiko Penularan COVID-19
"Mereka membunuh orang. Satu-satunya pandemi yang kita
miliki adalah di antara yang tidak divaksinasi. Dan mereka membunuh
orang," katanya Bidesn kepada wartawan di Gedung Putih, seperti dilansir
AFP, Sabtu (17/7/2021).
Gedung Putih meningkatkan tekanan pada perusahaan media
sosial, terutama Facebook, untuk menyingkirkan apa yang dikatakan para pejabat
sebagai disinformasi yang tersebar luas tentang vaksinasi virus Corona.
Menurut pejabat kesehatan AS, lonjakan kematian dan penyakit
COVID-19 saat ini di seluruh negeri hampir secara eksklusif menyerang
orang-orang yang tetap tidak divaksinasi.
Baca Juga:
Varian Covid-19 Terbaru, WHO Peringatkan Potensi Bahaya Arcturus
"Ada pesan jelas yang datang: ini menjadi pandemi bagi
mereka yang tidak divaksinasi," kata Direktur Pusat Pengendalian dan
Pencegahan Penyakit Rochelle Walensky kepada wartawan, Jumat (16/7).
Banyak dari mereka yang menolak vaksinasi, meskipun
ketersediaannya mudah di seluruh Amerika Serikat, dia mengatakan bahwa mereka
tidak mempercayai suntikan tersebut.
Skeptisisme sedang didorong baik oleh posting palsu yang
disebarkan oleh aktivis anti-vaksin online dan oleh politisi Republik mengklaim
vaksinasi adalah bagian dari upaya kontrol pemerintah. Sekretaris Pers Gedung
Putih Jen Psaki mengatakan bahwa Facebook dan lainnya tidak cukup.