WahanaNews.co | Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, mengatakan, para guru di negaranya menjadi sasaran yang tidak adil dalam perang budaya.
Dia pun memperingatkan terhadap pelarangan buku.
Baca Juga:
Soal Rencana Blokir TikTok di AS, Presiden Biden Serahkan ke Trump
Dalam upacara penghargaan tahunan Guru Nasional dan Negara Bagian 2022, Biden mengatakan politisi mencoba untuk mengambil langkah dengan melarang buku.
Pernyataan ini referensi yang jelas untuk kelompok konservatif dan Republik di negara bagian dari Texas ke Tennessee.
"Hari ini, ada terlalu banyak politisi yang mencoba untuk mencetak poin politik, mencoba untuk melarang buku. Pernahkah Anda berpikir ketika Anda mengajar, Anda akan khawatir tentang pembakaran buku dan pelarangan buku semua karena itu tidak cocok dengan agenda politik seseorang?" kata Biden.
Baca Juga:
Prabowo Bertemu Presiden Joe Biden di Gedung Putih
Menurut organisasi penulis, PEN America, lebih dari 1.000 judul buku di AS sebagian besar membahas masalah rasisme dan LGBTQ telah dihapus dari perpustakaan sekolah dalam beberapa bulan terakhir.
Selain masalah buku, Biden pun membela guru-guru AS yang telah dikritik oleh kelompok-kelompok seperti "Moms for Liberty".
Para guru mendapatkan tekanan karena cara mengajar tentang ras dan perbudakan di AS.
"Guru Amerika telah mendedikasikan hidup mereka untuk mengajar anak-anak kita dan mengangkat mereka. Kita harus berhenti menjadikan mereka target perang budaya. Ke sanalah arahnya," ujar Biden. [gun]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.