"Selama waktu saya di Marieval Indian Residential
School, saya memiliki seorang teman muda yang diseret pada suatu malam sambil
berteriak," ungkapnya, menambahkan bahwa dia tidak pernah melihat anak itu
lagi.
"Namanya Bryan. Saya ingin tahu di mana Bryan
berada," kata Kennedy.
Baca Juga:
Misi Dagang Kanada ke Indonesia, Kemendag RI Gelar Penjajakan Bisnis dan Seminar Ekspor
Dia lantas menggambarkan sejarah kekerasan di sekolah itu.
"Kami diperkenalkan dengan pemerkosaan. Kami
diperkenalkan dengan pemukulan dengan kekerasan. Kami diperkenalkan pada
hal-hal yang tidak normal dengan keluarga kami," ungkapnya.
Dan dia berkata dia membayangkan bahwa kuburan yang
ditemukan sejauh ini hanyalah puncak gunung es.
Baca Juga:
Perundingan Indonesia-Canada CEPA Masuki Putaran ke-10, Kedua Negara Optimistis Selesaikan Kesepakatan
"Dengan cerita yang diceritakan oleh teman dan sesama
siswa kami, ada beberapa lokasi, Anda tahu, per sekolah," ujarnya.
Banyak pemimpin komunitas pribumi mengharapkan penemuan yang
lebih mengerikan dalam beberapa bulan mendatang. Pencarian telah menemukan
kemungkinan situs pemakaman tak bertanda di provinsi Ontario dan Manitoba.
"Kami akan menemukan lebih banyak mayat dan kami tidak
akan berhenti sampai kami menemukan semua anak kami," kata Cameron pada
konferensi pers.