Penggalian di sekolah Marieval, sekitar 150 kilometer
sebelah timur Ibu Kota Provinsi Regina, dimulai pada akhir Mei, setelah
ditemukannya sisa-sisa kerangka 215 anak sekolah di bekas sekolah asrama
penduduk asli lainnya di British Columbia.
Setelah penemuan sisa-sisa kerangka di sekolah Kamloops,
penggalian dilakukan di dekat beberapa bekas lembaga untuk anak-anak adat di
seluruh Kanada, dengan bantuan otoritas pemerintah.
Baca Juga:
Perundingan Indonesia-Canada CEPA Masuki Putaran ke-10, Kedua Negara Optimistis Selesaikan Kesepakatan
Sekitar 150.000 anak penduduk asli Amerika, Metis, dan Inuit
direkrut secara paksa hingga tahun 1990-an di 139 sekolah asrama di seluruh
Kanada, di mana mereka diisolasi dari keluarga, bahasa, dan budaya mereka.
Banyak dari mereka yang menjadi sasaran perlakuan buruk dan
pelecehan seksual, dan lebih dari 4.000 meninggal di sekolah, menurut komisi
penyelidikan yang menyimpulkan Kanada telah melakukan genosida budaya terhadap
masyarakat adat.
Perry Bellegarde, ketua nasional the Assembly of First
Nations, mengatakan penemuan situs Saskatchewan benar-benar tragis, tetapi
tidak mengejutkan.
Baca Juga:
Kain Ulos Batak Jadi Primadona di Festival Fashion Kanada 2024
"Saya mendesak semua warga Kanada untuk berdiri bersama
First Nations di masa yang sangat sulit dan emosional ini," imbau Bellegarde.
Sekolah asrama Marieval di Saskatchewan timur menampung
anak-anak pribumi antara tahun 1899 dan 1997 sebelum dihancurkan dan diganti
dengan sekolah harian.
Seorang mantan siswa, Barry Kennedy, mengatakan kepada
penyiar CBC bahwa dia terkejut dengan berita itu tetapi tidak terkejut.