WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di tengah dunia yang dipenuhi perlombaan memperkaya diri, salah satu tokoh paling berpengaruh abad ini justru mengambil jalan sebaliknya.
Bill Gates, pendiri Microsoft dan ikon kekayaan global, mengguncang dunia dengan keputusan mengejutkan: ia akan menyumbangkan 99 persen hartanya dalam dua dekade ke depan. Sebuah langkah yang bukan hanya radikal, tetapi juga filosofis.
Baca Juga:
Prabowo Tinjau Pelaksanaan MBG dan Cek Kesehatan Gratis di Sekolah Bersama Bill Gates
Dalam unggahan terbaru di blog pribadinya, GatesNotes.com, pada Kamis (8/5/2025), Gates mengumumkan bahwa dirinya akan mempercepat distribusi kekayaan secara besar-besaran hingga tahun 2045.
Yayasan miliknya, Bill & Melinda Gates Foundation, direncanakan mengakhiri seluruh operasionalnya pada tahun tersebut.
“Saya tak ingin dikenang sebagai orang yang meninggal dalam keadaan kaya,” tulis Gates dalam narasi pribadinya yang kuat.
Baca Juga:
Pertemuan Presiden Prabowo dan Bill Gates Bahas Kerja Sama Kesehatan Global
Ia sadar akan berbagai persepsi publik terhadap dirinya, namun menegaskan bahwa kalimat “meninggal dalam kekayaan” tidak boleh menjadi bagian dari warisannya.
Sebagai wujud komitmen tersebut, Gates menyebut yayasannya telah mengucurkan dana sebesar 100 miliar dollar AS, setara Rp 1,6 kuadriliun, untuk berbagai proyek kesehatan dan pembangunan global. Ia menargetkan akan menyalurkan tambahan 200 miliar dollar AS (sekitar Rp 3,2 kuadriliun) dalam 20 tahun ke depan.
Inspirasi Gates datang dari tokoh besar filantropi masa lalu. Ia mengutip esai terkenal The Gospel of Wealth karya taipan baja Amerika abad ke-19, Andrew Carnegie, yang menegaskan bahwa orang kaya memiliki kewajiban moral untuk mengembalikan hartanya kepada masyarakat.