WahanaNews.co | Bank sentral Afganistan pada hari Selasa (14/09) mengungkapkan, Taliban merampas uang tunai dan emas senilai lebih dari 12 juta dolar AS (lebih dari Rp 170 miliar) dari para mantan pejabat pemerintah, untuk diserahkan ke bank sentral.
Menurut sebuah pernyataan dari bank sentral, penggeledahan oleh Taliban terjadi di kediaman mantan Wakil Presiden Amrullah Saleh, dan "sejumlah pejabat tinggi pemerintah."
Baca Juga:
Bio Farma Hibahkan 10 Juta Dosis Vaksin Polio untuk Afghanistan
Bank Sentral Kehabisan Uang Tunai
Sejak mengambil alih kekuasaan di Afganistan, Taliban juga mengambil alih kendali atas bank sentral.
Baca Juga:
Afghanistan Kembali Gempa Bumi Berkekuatan 6,3 Magnitudo
Dalam sebuah cuitan, bank sentral memperlihatkan beberapa pria tampak serius menghitung tumpukan uang tunai.
Sejak Afganistan dikuasai Taliban, bank-bank di Afganistan kehabisan uang tunai. Beberapa di antaranya bahkan berada di ambang penutupan.
Bank-bank yang mengalami kesulitan lantas menyampaikan kekhawatirannya perihal kelangkaan uang tunai kepada Taliban. Sebagai respons, Taliban meluncurkan penyelidikan terhadap aset-aset para mantan pejabat pemerintah yang kemudian berujung pada terjadinya penyitaan aset.