WahanaNews.co | Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menuding pemberontak Kurdi bertanggung jawab atas ledakan mengguncang Jalan Istiklal, Istanbul, Minggu (13/11/2022) kemarin.
Pada Senin (14/11), enam orang dilaporkan tewas dan 81 orang lainnya terluka akibat ledakan itu.
Baca Juga:
Mendag: Indonesia-Nigeria Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Dagang
Ledakan di jantung kota Istanbul itu diduga sengaja dilakukan ketika memasuki jam ramai jalan oleh pejalan kaki. Menteri Kehakiman Turki Bekir Bozdag melaporkan seorang perempuan duduk di pinggir jalan sebelum 45 menit dan ledakan teradi sesaat setelah dia pergi.
Suleyman Soylu mengklaim serangan ini disusun oleh pemberontak Kurdi dari kota Ayn Al-Arab, utara Suriah. Ia mengklaim dalang serangan ini adalah pemberontak dari pemberontak Partai Pekerja Kurdistan (PKK) dan Unit Pertahanan Rakyat (YPG).
"Pemeriksaan kami menunjukkan bahwa perintah atas serangan teror mematikan ini datang dari Ayn Al-Arab di utara Suriah, tempat PKK/YPG memiliki markas di Suriah sana," kata Soylu dikutip The Guardian.
Baca Juga:
Partai Erdogan Rontok di Pilkada Istanbul
Sejauh ini, belum ada pihak yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di Jalan Istiklal pada Minggu (13/11) kemarin. Sebelumnya, pusat kota Istanbul beberapa kali mengalami serangan yang dituduhkan kepada milisi Kurdi atau kelompok yang terafiliasi ISIS.
PKK sendiri ditetapkan sebagai organisasi teroris oleh pemerintah Turki, Amerika Serikat (AS), dan Uni Eropa. Gerakan itu telah memberontak selama berdekade-dekade memperjuangkan kemerdekaan di tenggara Turki.
Sebelumnya, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut bahwa insiden ledakan di Istanbul kemungkinan serangan teroris. Usai memberi pernyataan tentang kejadian tersebut, Erdogan bertolak ke Bali untuk berpartisipasi di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. [rna]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.