WahanaNews.co | Sebuah bom meledak di dekat
kedutaan besar Israel di New Delhi, India, pada Jumat (29/1/2021).
Seorang
pejabat Israel menyebut insiden itu sebagai aksi terorisme.
Baca Juga:
Tragedi Gaza: 36 Orang Sekeluarga Tewas Dibom Israel Jelang Sahur
Sementara,
Polisi Delhi mengatakan, ledakan itu disebabkan oleh "peledak rakitan
berintensitas sangat rendah".
Ledakan
kecil itu merusak kaca jendela tiga mobil yang diparkir di dekat lokasi
ledakan. Namun tidak menyebabkan cedera pada siapa pun.
"Kesan
awal menunjukkan upaya nakal untuk menciptakan sensasi," kata juru bicara
polisi, dalam sebuah pernyataan.
Baca Juga:
Usut Ledakan di Markas Brimob Kapolda Jatim Bentuk Tim Khusus
Kementerian
Luar Negeri Israel mengatakan, tidak ada kerusakan yang terjadi pada gedung kedutaannya dan
semua diplomat Israel dan staf kedutaan aman.
"Insiden
itu sedang diselidiki oleh pihak berwenang di India, yang berhubungan dengan
otoritas Israel yang relevan," kata Kementerian Luar Negeri Israel, dalam
sebuah pernyataan.
Kepada Reuters, seorang pejabat Israel, yang berbicara
tanpa menyebut nama, mengatakan,"meskipun tidak ada korban jiwa, India dan semua
elemen di Israel menganggap ledakan itu sebagai insiden teroris."
Menteri
Luar Negeri India, S Jaishankar, mengatakan telah meyakinkan Menteri Luar Negeri Israel, Gabi
Ashkenazi, bahwa perlindungan penuh diberikan bagi Kedutaan Besar dan
diplomat Israel.
Sementara,
masalah ini masih dalam penyelidikan, namun belum ada upaya yang akan dilakukan
untuk menemukan pelakunya.
Ledakan
itu terjadi setelah pukul 05.00 sore waktu setempat. Saat itu, Presiden India, Ram
Nath Kovind, dan Perdana Menteri, Narendra Modi, tengah berpartisipasi dalam upacara militer, satu
kilometer jauhnya dari lokasi ledakan.
Pada
2012, ledakan di dekat Kedutaan Israel di New Delhi melukai istri diplomat Israel,
sopirnya, dan dua orang lainnya.
Insiden
itu bertepatan dengan serangan terhadap diplomat Israel lainnya di Tbilisi,
Georgia. [dhn]