WAHANANEWS.CO, Jakarta - Dalam ketegangan yang terus meningkat antara India dan Pakistan, rudal jelajah supersonik BrahMos kembali menjadi sorotan dunia.
Beberapa waktu lalu, rudal andalan India ini digunakan dalam Operasi Sindoor yang menghancurkan salah satu pesawat pengintai canggih milik Pakistan di Pangkalan Udara Bholari.
Baca Juga:
Digadang-gadang Jadi Pesawat Paling Efisien, Dreamliner Air India Justru Alami Tragedi Maut
Serangan presisi itu memamerkan bukan hanya kekuatan militer India, tetapi juga kecanggihan teknologi BrahMos yang menjadi andalan baru dalam konflik kawasan.
Rudal ini, hasil kolaborasi antara India dan Rusia, mampu melesat hingga Mach 2.8 atau sekitar 3.000 kilometer per jam.
Dengan hulu ledak seberat 200 kilogram dan kemampuan menghindari radar lewat penerbangan rendah serta teknologi siluman, BrahMos menjadi senjata strategis yang menakutkan.
Baca Juga:
Detik-detik Maut, Pesawat Air India Jatuh 5 Menit Setelah Lepas Landas
“Kecepatan dan kemampuan manuver BrahMos membuatnya hampir mustahil untuk dicegat. Ini bukan sekadar senjata, tapi pesan kekuatan,” ujar analis militer asal India, Brigjen (Purn) Ramesh Mahajan kepada The Indian Express.
Indonesia Masuk Radar Pembeli
Menariknya, ketertarikan terhadap BrahMos juga datang dari Indonesia.