Sebelumnya, sumber-sumber intelijen Amerika Serikat (AS) mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan dimulai pada Rabu (16/2/2022) pukul 03.00 dini hari waktu Moskow. Anehnya, saat informasi itu keluar, Moskow menarik sebagian pasukannya dari perbatasan kedua negara.
Sumber intelijen AS mengatakan pasukan Moskow dapat menargetkan pusat komando dan kendali militer dan pemerintah Kiev dengan rentetan serangan rudal dari udara sebelum tank meluncur melewati perbatasan.
Baca Juga:
Klaim NATO tentang Bantuan Militer Iran ke Rusia di Ukraina Tak Berdasar dan Bermotif Politik
Pada saat yang sama, kapal perang amfibi Rusia dapat menyerbu garis pantai selatan Ukraina.
Informasi ini muncul ketika Menteri Luar Negeri Inggris Liz Truss memperingatkan invasi Rusia tidak akan berhenti di Ukraina.
umber-sumber intelijen senior AS mengatakan serangan Moskow akan hampir pasti dari berbagai titik di sisi selatan, timur dan utara Ukraina.
Baca Juga:
Terpilih Jadi Sekjen NATO, Ini Profil Perdana Menteri Belanda Mark Rutte
Salah satu sumber tersebut mengatakan kepada The Mirror bahwa timnya berada di pihak Kiev dengan pesan satu baris sederhana yang berbunyi: "3am Wednesday [Rabu 3 pagi]."
Rusia memiliki lebih dari 126.000 tentara yang berkumpul di dekat perbatasan timur Ukraina. Ia juga memiliki 80.000 tentara loyalis Moskow di Belarusia utara dan ribuan marinir di kapal perang di Laut Hitam, yang mengancam pantai selatan Ukraina.
Para pemimpin politik Rusia menyangkal tuduhan Barat bahwa pihaknya berencana untuk menyerang, tetapi mengatakan pihaknya dapat mengambil tindakan "teknis militer" yang tidak ditentukan kecuali serangkaian tuntutannya dipenuhi, termasuk melarang Kiev bergabung dengan aliansi NATO.