Warga Muslim Amerika menyatakan bahwa mereka tidak berharap pemerintahan Trump akan memperlakukan komunitas mereka lebih baik jika terpilih kembali.
Namun, mereka menolak memberikan suara kepada Biden sebagai satu-satunya cara mereka agar tidak ikut terlibat dalam membentuk kebijakan AS.
Baca Juga:
Prabowo Subianto Sambangi Gedung Putih, Rayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik dengan AS
Masih harus dilihat apakah para pemilih Muslim akan secara massal menentang Biden, tetapi perubahan kecil dalam dukungan dapat memiliki dampak signifikan di negara-negara bagian yang dimenangkan Biden dengan selisih tipis pada tahun 2020.
Jajak pendapat terbaru menunjukkan bahwa dukungan terhadap Biden di kalangan Arab-Amerika telah turun dari mayoritas pada tahun 2020 menjadi hanya 17%.
Hal ini dapat menjadi faktor kunci di negara bagian seperti Michigan, di mana Biden menang dengan selisih 2,8 poin persentase dan warga Amerika keturunan Arab memberikan 5% suara, menurut Arab American Institute.
Baca Juga:
Demokrat Tuding Keputusan Biden sebagai Penyebab Kegagalan Harris Hadapi Trump
Tarek Amin, seorang dokter yang mewakili komunitas Muslim di Wisconsin, menyebutkan bahwa terdapat sekitar 25.000 pemilih Muslim di negara bagian tersebut, di mana Biden memenangkan suara dengan selisih sekitar 20.000 pada tahun 2020.
"Suaranya akan kita ubah, kita ayunkan," kata Amin.
Di Arizona, di mana Biden memenangkan suara dengan selisih sekitar 10.500 suara, jumlah pemilih Muslim mencapai lebih dari 25.000 menurut Pusat Kebijakan Imigrasi AS di Universitas California San Diego.