Data terakhir menunjukkan bahwa dari sekitar 24.960 mahasiswa Harvard, sebanyak 6.793 (27,2%) adalah mahasiswa asing.
Dampak kebijakan ini terasa nyata bagi para calon mahasiswa baru maupun mahasiswa aktif yang kini berada dalam ketidakpastian.
Baca Juga:
Benarkah AS Tak Lagi Adidaya? Ini 3 Penyebab Runtuhnya Amerika Versi Warganya Sendiri
Jared (18), calon mahasiswa asal Selandia Baru, mengaku terpukul mengetahui visa pelajarnya bisa dibatalkan. Ia bahkan mempertimbangkan opsi pembelajaran daring karena tak yakin bisa pindah ke Boston.
Mahasiswa tingkat tiga asal Austria, Karl Molden, juga cemas. Ia saat ini berada di luar negeri dan khawatir tidak bisa kembali ke kampus.
“Kami seperti pion dalam konflik besar antara demokrasi dan otoritarianisme,” katanya.
Baca Juga:
Teror Drone Kamikaze Guncang Pangkalan Irak, Siapa Dalangnya?
Kecaman juga datang dari kalangan akademisi. Profesor ekonomi Harvard, Jason Furman, menyebut keputusan Trump mengerikan.
“Sulit membayangkan Harvard tanpa mahasiswa internasional. Mereka adalah sumber inovasi dan kekuatan lunak AS,” ujarnya.
[Redaktur: Rinrin Khaltarina]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.