WahanaNews.co | Perdana Menteri Finlandia Sanna Marin mengatakan pada Hari Jumat, dia telah menjalani tes narkoba setelah rekaman videonya saat berpesta dengan sejumlah teman beredar awal pekan ini.
Video klip Marin berpesta dengan influencer dan artis terkenal Finlandia, mulai beredar di media sosial minggu ini dan segera dipublikasikan oleh beberapa media di Finlandia dan luar negeri.
Baca Juga:
WHO Sebut Sebagian Warga Gaza Terpaksa Konsumsi Air Got dan Pakan Ternak
"Saya hari ini menjalani tes narkoba dan hasilnya akan keluar dalam waktu seminggu," katanya dalam konferensi pers, melansir Reuters 19 Agustus.
"Tidak pernah dalam hidupku aku menggunakan narkoba," tegasnya.
Lebih jauh PM Marin menerangkan, kemampuannya untuk melakukan tugasnya tetap tidak terganggu pada malam tersebut, dengan dia akan meninggalkan pesta jika diminta untuk bekerja.
Baca Juga:
Menlu Bangladesh Minta PBB Ikut Selesaikan Masalah Pengungsi Rohingya
Diketahui, PM Marin menghadapi panggilan untuk melakukan tes narkoba dari politisi di koalisi pemerintahnya serta dari oposisi, setelah videonya saat pesta beredar.
Sebelumnya, PM Marin mengatakan kekesalannya kemarin, lantaran video tariannya di pesta pribadi dipublikasikan secara online.
Klip awalnya diunggah ke akun Instagram pribadi. Marin, yang menjadi pemimpin pemerintahan termuda di dunia pada Desember 2019, mengatakan dia tahu dia sedang difilmkan, tetapi tidak pernah berpikir video itu akan beredar untuk umum.
"Video-video ini bersifat pribadi dan difilmkan di ruang pribadi. Saya kesal karena ini diketahui publik," tegas Marin kepada wartawan. Dia mengaku tidak tahu siapa yang membocorkannya.
PM Marin mengatakan video itu adalah kompilasi klip dari dua kesempatan terpisah beberapa minggu lalu. Dia mengatakan, orang-orang di acara tersebut mengonsumsi alkohol, tetapi tidak ada yang menggunakan narkoba sepengetahuannya.
"Kami baru saja berpesta, juga dengan cara yang riuh. Saya menari dan bernyanyi," terang Marin, menyangkal klaim bahwa video tersebut telah menjadi aksi publisitas, kurang dari setahun hingga pemilihan umum berikutnya. [Tio]