WahanaNews.co | Presiden Rusia, Vladimir Putin, memerintahkan mobilisasi parsial wajib militer pada Rabu (21/9/2022).
Pengumuman Putin ini membuat sejumlah negara bereaksi.
Baca Juga:
Parlemen Ukraina Meloloskan RUU yang Izinkan Tahanan Bergabung Militer
Penasihat kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, menilai, mobilisasi Rusia saat ini merupakan langkah yang diperkirakan.
Ia juga menilai, perang saat ini berlangsung tak sesuai dengan rencana Moskow.
Dalam pesan teks kepada Reuters, Podolyak mengatakan, Putin mencoba mengubah kesalahannya karena memulai perang di Ukraina dan situasi ekonomi yang memburuk di Rusia.
Baca Juga:
Ukraina Rencanakan Menurunkan Usia Mobilisasi Militer dari 27 ke 25 Tahun
"Pendekatan yang sangat diprediksi, yang tampak lebih mirip sebagai upaya pembenaran atas kegagalan mereka," tulis Podolyak.
"Perang jelas berlangsung tak sesuai skenario Rusia, dan maka dari itu membuat Putin memutuskan kebijakan yang sangat tak populer, yakni untuk memobilisasi dan sangat membatasi hak masyarakat."
Sementara itu, Wakil Kanselir Jerman, Robert Habeck, menilai langkah Rusia ini mengeskalasi konflik di Ukraina.
"[Keputusan itu] merupakan langkah yang buruk dan salah dari Rusia, dan tentu saja kami akan mendiskusikan dan mengkonsultasikan secara politik terkait bagaimana meresponsnya," kata Habeck.
Tak hanya itu, Menteri Kantor Luar Negeri Inggris, Gillian Keegan, menuturkan bahwa pernyataan Putin tersebut harus ditindaklanjuti secara serius.
"Tentu saja ini sesuatu yang harus kami atasi dengan sangat serius, karena Anda tahu, kami tidak bertanggung jawab atas itu," kata Keegan kepada Sky News, dikutip dari Reuters.
"Ini mengerikan. Ini adalah ancaman serius, tetapi bukan yang pertama kali," ujarnya, dalam wawancara bersama BBC.
Sebagaimana diberitakan AFP, Putin memerintahkan mobilisasi parsial di Rusia kala invasi Moskow di Ukraina hampir mencapai tujuh bulan.
"Saya menilai merupakan keharusan untuk mendukung proposal Kementerian Pertahanan dan Staf Umum untuk melakukan mobilisasi parsial di Federasi Rusia," kata Putin dalam pidato kenegaraannya yang disiarkan di televisi.
Putin juga menegaskan dekrit yang sejalan dengan mobilisasi ini.
Dekrit ini berlaku pada Rabu (21/9/2022). [gun]