WAHANANEWS.CO, Jakarta - Di tengah dinamika geopolitik global yang semakin kompleks dan potensi ancaman yang kian nyata, wacana tentang penguatan pertahanan nasional terus menjadi sorotan.
Salah satu gagasan yang kembali mencuat adalah kemungkinan diterapkannya program wajib militer di Indonesia.
Baca Juga:
Peringatkan KPK, Megawati Singgung Lembaga yang Dibentuk di Masa Pemerintahannya
Meskipun belum menjadi kebijakan resmi, ide ini mulai mendapat ruang dalam diskusi-diskusi strategis di tingkat kementerian.
Kepala Biro Informasi Pertahanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Brigjen TNI Frega Ferdinand Wenas Inkiriwang, menyatakan bahwa program wajib militer sebenarnya memungkinkan untuk diimplementasikan di Indonesia.
Namun, Frega menegaskan bahwa kebijakan tersebut akan membutuhkan anggaran yang sangat besar untuk dapat direalisasikan.
Baca Juga:
Sambut Hari Penegakan Kedaulatan Negara 1 Maret, Babel Siapkan Pagelaran Drama Teatrikal
“Kalau nanti kita sudah punya anggaran yang jauh lebih banyak, bukan tidak mungkin kita bisa menerapkan kebijakan yang mungkin lebih maju ya, seperti wajib militer, tetapi tentunya ini butuh biaya yang banyak,” ujar Frega dalam sebuah webinar yang dipantau dari Jakarta, Kamis (17/4/2025).
Pernyataan itu disampaikan Frega sebagai tanggapan atas pertanyaan peserta webinar mengenai keterlibatan warga negara Indonesia apabila terjadi situasi perang.
Ia menjelaskan lebih lanjut bahwa bila wajib militer benar-benar dapat diterapkan di masa depan, hal itu tidak boleh disalahartikan sebagai bentuk militerisasi warga sipil.