Akibatnya, Partai Demokrat merasa tidak pernah mendapat kesempatan untuk memastikan apakah Harris adalah kandidat terkuat untuk melawan Trump.
Upaya kampanye Harris yang singkat dan terburu-buru dianggap hanya sebagai kelanjutan dari kampanye Biden dengan wajah baru.
Baca Juga:
Pemilu AS 2024 Berjalan Ketat Sejak Awal, Harris-Trump Sama Kuat di Suara Pertama
"Ini seperti kampanye Biden dengan poster-poster baru," ungkap seorang pejabat Demokrat.
Dalam hasil hitung cepat, Donald Trump dari Partai Republik memperoleh 70.700.924 suara populer, sementara Kamala Harris meraih 65.846.569 suara.
Dari segi suara elektoral, Trump mengamankan 277 dari 538 suara, sedangkan Harris memperoleh 224 suara elektoral.
Baca Juga:
Harris dan Trump Berebut 270 Suara: Siapa Presiden Baru Amerika?
[Redaktur: Elsya Tri Ahaddini]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.