WahanaNews.co | Denmark mengklaim telah menemukan objek silinder di lokasi pipa gas Nord Stream 2 yang bocor. Hal itu diumumkan Badan Energi Denmark pada Rabu (29 Maret 2023).
Objek itu ditemukan di kedalaman 73 meter dan perwakilan pemilik Nord Stream 2 AG hadir selama proses pengambilan.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Menurut Badan Energi Denmark, objek itu berhasil diambil pada 28 Maret 2023.
"Penyelidikan mengungkapkan bahwa objek itu adalah pelampung asap angkatan laut kosong yang digunakan untuk penandaan visual," katanya, seperti dikutip oleh kantor berita AFP. Objek itu tidak menimbulkan risiko keamanan.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang juga mengumumkan penemuan objek tersebut awal bulan ini, mengatakan para ahli percaya, itu mungkin merupakan bagian antena sinyal yang mengaktifkan bahan peledak di bagian pipa Nord Stream.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Hampir enam bulan setelah ledakan pipa Nord Stream 1 dan 2, kini masih menjadi misteri siapa yang melakukannya. Investigasi kriminal dilakukan di negara-negara perbatasan bagian pipa Nord Stream, yaitu Jerman, Swedia, dan Denmark.
Melansir Kompas.com, raksasa energi Rusia Gazprom memegang saham mayoritas di pipa kembar itu, sedangkan sisanya dimiliki oleh perusahaan Jerman, Belanda, dan Perancis.
Jaksa Jerman pada awal Maret 2023 mengatakan, saat Januari penyelidik menggeledah kapal yang diduga mengangkut bahan peledak dalam ledakan tersebut.
Konfirmasi dari pencarian dilakukan setelah New York Times melaporkan bahwa para pejabat AS melihat laporan baru yang menunjukkan kelompok pro-Ukraina dalang di balik sabotase tersebut.
Pemerintah Ukraina membantah terlibat insiden pipa gas Nord Stream bocor, sedangkan Kremlin menyebut laporan NY Times sebagai pengalihan isu. [eta]