"AS telah melanggar semua hak dan hukum internasional serta komitmennya terhadap Taliban di Doha, Qatar, dengan pengoperasian pesawat tak berawak ini di Afghanistan," kata Taliban dalam sebuah pernyataan di Twitter, Rabu (29/9/2021).
"Kami menyerukan kepada semua negara, terutama Amerika Serikat, untuk memperlakukan Afghanistan dengan mempertimbangkan hak, hukum, dan komitmen internasional, untuk mencegah konsekuensi negatif apa pun," jelas pernyataan itu.
Baca Juga:
Trump Gegerkan Dunia dengan Ambisi Rebut Pangkalan Bagram Afghanistan
Warga memandangi mayat yang digantung oleh Taliban dari derek di alun-alun utama kota Herat di Afghanistan barat, Sabtu (2/9/2021).
Belum ada tanggapan dari pejabat AS, lapor Arab News. Militan Taliban kembali naik ke tampuk kekuasaan di Afghanistan sejak pertengahan Agustus lalu.
Mereka merebut kota-kota penting hingga Ibukota Kabul saat AS melakukan penarikan pasukan militer. Pemimpin Taliban menyangkal militan Daesh dan Al-Qaeda, dalang serangan 9/11, aktif di negara itu.
Baca Juga:
Menyelisik Pola Pikir Pemimpin Taliban Usai 2 Tahun Kuasai Afghanistan
Meskipun baru-baru ini kelompok Daesh mengaku bertanggung jawab atas serangan bom di kota timur Jalalabad. [rin]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.