WAHANANEWS.CO, Jakarta - Prancis dilanda demonstrasi besar-besaran menolak rencana pemotongan anggaran pemerintah.
Sekitar 800.000 warga gabungan dari para pekerja dan pelajar dari berbagai kota kompak turun ke jalan, Kamis (18/9/2025).
Baca Juga:
Aksi Tabur Bunga Warnai Unjuk Rasa Mahasiswa dan Masyarakat di DPRD Tapteng
James, seorang warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Kota Toulouse, Prancis bagian selatan, mengungkapkan kondisi jalanan dipadati oleh para demonstran. Sejumlah ruas jalan pun telah ditutup untuk kendaraan bermotor.
Dia mengungkapkan sejumlah transportasi umum untuk sementara menghentikan operasinya. Adapun hal ini telah diinformasikan sebelumnya kepada warga.
"Metro dan trem enggak jalan semua, stasiun ditutup, tapi sudah diumumkan beberapa hari lalu kalau mau ada demo hari Kamis. Diumumin di dalam gerbong sama lewat aplikasi transportasi," ujarnya melansir CNBC Indonesia.
Baca Juga:
Prabowo Hadiri Parade Militer di Beijing Jadi Bahasan Media Asing
James menuturkan gelombang demonstrasi ini relatif lebih besar dari aksi-aksi sebelumnya.
"Gak ada batasan siapa yang mau demo. Ada pekerja sampai pelajar semuanya ikut, jadi emang rame banget yang sekarang," tuturmya.
Dalam demonstrasi tersebut, serikat pekerja menuntut agar rencana fiskal warisan pemerintahan sebelumnya dibatalkan. Mereka juga mendesak peningkatan belanja untuk layanan publik, penerapan pajak lebih tinggi bagi kalangan kaya, serta pembatalan kebijakan kontroversial yang memaksa rakyat bekerja lebih lama demi mendapatkan pensiun.