Aksi balasan Iran dilakukan tak lama setelah Israel melancarkan serangan udara besar-besaran pada Jumat dini hari ke sejumlah titik strategis di Iran, termasuk fasilitas militer, persenjataan, hingga pusat penelitian nuklir.
Serangan tersebut juga menewaskan sejumlah pejabat militer dan ilmuwan penting Iran.
Baca Juga:
Kirim Marinir ke Los Angeles, Trump Malah Picu Kekacauan Lebih Parah
Iran pun langsung membalas di malam harinya, dan kembali meluncurkan rudal pada Sabtu dini hari.
Dalam dua hari saling gempur itu, total korban jiwa diperkirakan mencapai lebih dari 80 orang di pihak Iran, dan beberapa korban sipil di Israel.
Menanggapi situasi yang makin memburuk, Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio menyatakan bahwa negaranya tak terlibat langsung dalam serangan awal Israel terhadap Iran, meski sudah mengetahui rencana tersebut sebelumnya.
Baca Juga:
Duel di Atas Awan: F-35 Amerika Vs Su-57 Rusia, Mana yang Lebih Mematikan?
“Malam ini, Israel mengambil tindakan sepihak terhadap Iran. Kami [AS] tidak terlibat dalam serangan terhadap Iran, dan prioritas utama kami adalah melindungi pasukan AS di kawasan tersebut,” ujar Rubio.
“Israel memberi tahu kami bahwa mereka yakin tindakan ini diperlukan untuk membela diri,” tambahnya.
Dengan kehadiran kapal perang, sistem pertahanan udara, dan puluhan ribu tentara di garis depan, langkah AS ini menandai eskalasi paling serius sejak konflik terbuka meletus.