"Sekarang India sedang tsunami COVID-19 dan mereka
masuk ke Jakarta sekarang. Di Samarinda sudah ada yang positif, jadi kami tadi
sudah bahas dengan pimpinan untuk diperketat, kita mau tahu apakah ada varian
baru," katanya.
"Mereka banyak masuk mempunyai kitas (kartu izin
tinggal terbatas) dan pakai visa. Ini mungkin yang menjadi tugas juga dari
Imigrasi," kata Bengat.
Baca Juga:
Digadang-gadang Jadi Pesawat Paling Efisien, Dreamliner Air India Justru Alami Tragedi Maut
Kepala BNPB sekaligus Ketua Satgas COVID-19 Doni Monardo
langsung merespons laporan tersebut. Ia meminta Ditjen Imigrasi dan Kementerian
Luar Negeri (Kemlu) bertindak cepat sebelum terjadi eksodus besar-besaran.
"Saya baru tahu nih ada WNA bisa masuk ke Indonesia.
Ini informasi penting, tolong didalami, karena kita ini masih melakukan
pelarangan WNA masuk, kecuali kalau dia punya kitas, di luar itu tidak
boleh," tegas Doni.
"Dirjen Imigrasi dan Kemlu, tolong jangan sampai kita
membiarkan kedatangan WNA. Satu sisi mudik tidak boleh, tapi ada WNA yang
difasilitasi," kata Doni.
Baca Juga:
Detik-detik Maut, Pesawat Air India Jatuh 5 Menit Setelah Lepas Landas
Situasi pandemi
COVID-19 di India
Pemerintah India pada Kamis (22/4) ini melaporkan lebih dari
300.000 kasus infeksi virus Corona dalam 24 jam terakhir. Ini merupakan angka
harian tertinggi di dunia, sedangkan kematian terkait COVID-19 juga melonjak
mencapai rekor.