Dalam pernyataannya, Prigozhin mengungkapkan niatnya untuk "menggulingkan para pemimpin militer".
Badan Keamanan Federal menyebut tindakan kelompok Wagner sebagai "pemberontakan bersenjata" dan mendorong badan tersebut untuk memulai penyelidikan pidana terhadap Prigozhin.
Baca Juga:
China Kecam AS, Dituduh Kompori Perang Rusia-Ukraina
Namun, sebelum mencapai Moskow, Prigozhin dan pasukannya memilih untuk mundur demi mencegah terjadinya pertumpahan darah di Rusia.
Presiden Belarus, Aleksandr Lukashenko, mengungkapkan bahwa ia ikut membantu dalam penyelesaian konflik tersebut dengan mengadakan perundingan dengan pemimpin kelompok Wagner. Perundingan tersebut akhirnya menghasilkan keputusan Prigozhin untuk menerima kesepakatan deeskalasi. [eta]
Ikuti update
berita pilihan dan
breaking news WahanaNews.co lewat Grup Telegram "WahanaNews.co News Update" dengan install aplikasi Telegram di ponsel, klik
https://t.me/WahanaNews, lalu join.