WahanaNews.co | Tim SAR gabungan di Jepang melakukan pencarian kapal berpenumpang turis sebanyak 24 orang yang mengirimkan sinyal peringatan di lautan.
Kapal turis yang hilang itu diduga telah tenggelam.
Baca Juga:
Gelar Naker Expo, Kemnaker Sediakan Puluhan Ribu Lowongan Pekerjaan di Tiga Kota
Seperti dikutip dari AFP, Menteri Perhubungan Jepang Tetsuo Saito mengatakan kapal dengan identitas Kazu 1 itu berlayar di lepas pantau utara prefektur Hokaido saat mengirimkan sinyal darurat.
Dalam konferensi pers, Saito mengatakan kapal itu mulai dipenuhi air laut di lepas pantai Semenanjung Shiretoko, dan kapal itu akan karam.
"[Mereka] meminta bantuan penyelamatan," kata Saito.
Baca Juga:
Sudinkes Jakarta Barat Ingatkan Rumah Sakit Terus Terapkan Pelayanan Berbasis Hospitality
"Ada dua ABK dan 24 turis di kapal tersebut, yang mana semuanya menggunakan rompi penyelamat," imbuhnya.
Dilaporkan pula, kala itu kapal sudah miring sekitar 30 derajat.
Saito mengatakan panggilan darurat datang dari Kazu 1 sekitar pukul 13.13 waktu setempat, dan tim SAR tiba di lokasi dengan pesawat dan perahu sekitar tiga jam kemudian.
"Namun kami mendapatkan laporan bahwa mereka tidak menemukan kapal atau penumpang dan ABK," kata Saito.
Kapal Kazu 1 berangkat dari pelabuhan Utoro sekitar pukul 10:00 waktu setempat pada Sabtu dan diperkirakan kembali pukul 13:00, kata NHK.
Kondisi gelombang tinggi dan kapal nelayan di daerah tersebut kembali ke pelabuhan sebelum siang.
Kapal wisata Kazu 1 berada di daerah Semenanjung Shiretoko, di sebelah utara dari pulau ujung utara Jepang dan diyakini berada di dekat Air Terjun Kashinu.
Semenanjun Shiretoko adalah warisan dunia yang diakui UNESCO pada 2005 silam. Lokasinya di utara Hokkaido, dan terkenal dengan kehidupan liarnya yang endemik. [afs]