WahanaNews.co | Kondisi
kesehatan Presiden Brasil Jair Bolsonaro di rumah sakit mulai membaik. Ia
mendapatkan perawatan intensif usai 10 hari berturut-turut mengalami cegukan.
Baca Juga:
Hadiri Indonesia-Brazil Business Forum, Prabowo Dorong Sinergi Ekonomi Dua Negara
Dilansir AFP, pihak rumah sakit menyatakan keadaan Bolsonaro
stabil. Namun, Bolsonaro tetap memperoleh perawatan yang ketat.
"Rencana perawatan yang ditetapkan sebelumnya tetap
berlaku. Presiden akan tetap (dirawat)," pernyataan pihak rumah sakit
seperti dilansir AFP, Jumat (16/7/2021).
Belum ada rencana rumah sakit untuk melakukan operasi.
Namun, jika operasi "harus" dilakukan, maka itu akan menjadi operasi ke 7
Bolsonero.
Baca Juga:
Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia pada Energi Terbarukan
Putranya Bolsonaro,Eduardo Bolsonaro, mengatakan dalam
sebuah video yang diterbitkan ke Telegram bahwa para dokter telah mengeluarkan
"hampir satu liter (seperempat galon) cairan" dari perut Bolsonaro.
Cairan tersebut menjadi penyebab penyumbatan pada usus sang Presiden.
Putra Bolsonaro lainnya, Flavio Bolsonaro, mengatakan
ayahnya telah "diintubasi sebagai tindakan pencegahan".
Cegukan Melulu
Pria 66 tahun dari spektrum politik sayap kanan jauh itu
sudah mengeluh cegukan terus sejak 3 Juli lalu. Dia sebelumnya dirawat di rumah
sakit militer di Brasilia, namun kemudian dibawa ke Sao Paulo.
Bolsonaro sudah bicara soal masalah cegukan ini di radio
setempat. "Ini juga sudah terjadi kepada saya sebelumya, mungkin karena
pengaruh obat yang saya konsumsi, jadinya saya cegukan terus selama 24
jam," kata Bolsonaro.
Bolsonaro baru-baru ini juga diselidiki soal masalah korupsi
vaksin. Kepolisian federal Brasil secara resmi membuka penyelidikan terhadap
Presidennya terkait dugaan penyimpangan dalam pengadaan vaksin COVID-19 senilai
1,6 miliar Real Brasil (Rp 4,4 triliun).
Bolsonaro terjerat tuduhan penyimpangan kontrak pengadaan
pembelian 20 juta dosis vaksin Corona buatan Bharat Biotech asal India senilai
1,6 miliar Real Brasil. Kontrak pembelian itu ditandatangani pada Februari
lalu. [dhn]