WahanaNews.co | Lebih dari dua ratus warga Israel didiagnosis terinfeksi Covid-19 setelah beberapa hari disuntik vaksin Pfizer-BioNTech.
Ini menunjukkan jika vaksin tidak
memberikan kekebalan langsung terhadap virus Corona baru.
Baca Juga:
Netanyahu Tawarkan Rp79 Miliar untuk Bebaskan Satu Sandera di Gaza
"Jumlah mereka yang tertular Covid-19, meski sudah divaksinasi, sekitar 240 orang," menurut data dari Channel 13 News yang dikutip Russia
Today, Sabtu (2/1/2021).
Vaksin Pfizer-BioNTech, yang
diandalkan oleh otoritas kesehatan Israel, memang tidak
mengandung virus Corona dan tidak dapat menginfeksi penerima.
Tetapi,
dibutuhkan waktu bagi kode genetik dalam vaksin itu untuk melatih sistem
kekebalan tubuh guna mengenali dan menyerang penyakit.
Baca Juga:
KTT Liga Arab dan OKI Sepakati Tekanan Global: Cabut Keanggotaan Israel dari PBB Segera!
Vaksin buatan Amerika Serikat (AS) itu
membutuhkan dua suntikan.
Menurut penelitian, kekebalan terhadap
Covid-19 hanya meningkat delapan hingga sepuluh hari setelah suntikan
pertama dan akhirnya mencapai 50 persen.
Suntikan kedua diberikan 21 hari dari
yang pertama, sedangkan kekebalan yang dinyatakan 95 persen dicapai hanya
seminggu setelah itu.