Tidak ada tindakan nyata, baik dari AS maupun dari NATO (Negara-negara Barat).
Hal ini menyiratkan bahwa baik Biden maupun Obama lemah dalam hal kebijakan luar negeri.
Baca Juga:
Indonesia Optimistis Susul Tiga Negara ASEAN Dapatkan Keringanan Tarif AS
Sementara, ketika Trump menjabat sebagai Presiden AS, ia terlibat beberapa urusan Taiwan, terutama dalam hal ekspansi militer.
Trump melakukan sejumlah upaya untuk membangun hubungan kerja sama dengan Taiwan, termasuk menerima telepon ucapan selamat dari presiden Taiwan atas kemenangannya, dan transaksi senjata miliaran dolar dengan militer Taiwan.
Di bawah pemerintahannya, kantor perwakilan baru senilai USD 255 juta (sekitar Rp 3,6 triliun) dibuka di Taipei.
Baca Juga:
Trump Puji Prabowo di KTT ASEAN–AS: Indonesia Berperan Besar dalam Perdamaian Timur Tengah
Bersamaan dengan itu, Trump mengimplementasikan sikap agresif terhadap perdagangan Tiongkok dengan memberlakukan tarif.
Tiongkok dan Taiwan memiliki pemerintahan terpisah sejak 1949, ketika komunis mengambil alih Tiongkok dalam perang saudara.
Hingga kini, Taiwan terus menyatakan kemerdekaannya, namun Tiongkok masih mengklaim Taiwan sebagai bagian dari wilayahnya dengan status “satu negara, dua sistem”.