WahanaNews.co | Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, ikut mengomentari temuan kokain di Gedung Putih yang sempat bikin geger publik.
Trump melalui media sosial buatannya, TruthSocial, menuduh bahwa kokain di Gedung Putih itu digunakan oleh Presiden AS Joe Biden dan putranya, Hunter Biden.
Baca Juga:
Dituding Sering Pakai Narkoba, Elon Musk Buka Suara
"Apakah semua orang percaya bahwa KOKAIN yang ditemukan di Sayap Barat Gedung Putih, amat dekat dengan Ruang Oval (ruang Presiden), digunakan untuk orang-orang selain Hunter dan Joe Biden?" tutur Trump dalam akun TruthSocial seperti dikutip dari Russia Today.
Trump kemudian mengatakan bakal ada berita palsu yang menyatakan bahwa barang yang ditemukan amat sedikit dan bukan benar-benar kokain melainkan aspirin.
"Ceritanya kemudian akan menghilang begitu saja," ucap Trump.
Baca Juga:
Khitan Asyik Bersama YBM PLN UID S2JB di Libur Sekolah
Melansir CNN, juru bicara Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) AS memastikan bahwa bubuk putih yang ditemukan di Gedung Putih benar kokain.
Paspampres menyatakan uji lapangan menunjukkan hasil positif bahwa bubuk itu jenis kokain. Meski begitu, hasil tersebut akan dievaluasi lebih lanjut lewat pengujian lab.
Pada Minggu (2/7) malam, otoritas Gedung Putih mengosongkan dan mengevakuasi seluruh staf usai Paspampres menemukan bubuk mencurigakan diduga kokain di area umum Sayap Barat atau West Wing.
Area itu biasa diakses wisatawan dan bukan kantor para staf maupun pejabat Gedung Putih.
Paspampres sampai memanggil petugas pemadam kebakaran dan layanan darurat untuk melakukan tes cepat terhadap bubuk tersebut. Berdasarkan penyelidikan awal, bubuk itu mirip dengan kokain.
Gedung Putih pun kembali dibuka tak lama setelah pengujian dilakukan.
Insiden ini sendiri terjadi ketika Presiden Joe Biden berada di Camp David.
Sekretaris Pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengatakan Biden telah diberi pengarahan ihwal temuan tersebut. Dia pun meyakini Paspampres bakal menyelidiki sampai ke dasar terkait kokain ini.
Jean-Pierre juga mengatakan Gedung Putih baru-baru ini mengadakan tur wisatawan pada Jumat, Sabtu, dan Minggu. Namun, dia membantah saat ditanya apakah tamu tur pelakunya.
"Saya tidak akan berspekulasi tentang siapa (pelaku) itu," ujarnya.[eta]