Raisi lahir pada 1960 di sebuah desa kecil dekat kota suci
Masyhad, kota terbesar kedua di Iran.
Raisi muda merupakan anak didik Khamenei saat mengenyam
pendidikan seminari di Qom. Setelah revolusi Islam 1979, Raisi muda bergabung
dengan kantor jaksa di Masjed Soleyman. Sejak itu ia memimpin kantor kejaksaan
di sejumlah daerah.
Baca Juga:
Media Sebut Pejabat Israel Sangkal Negaranya Terkait Kematian Ebrahim Raisi
Raisi termasuk dalam kubu ultrakonservatif yang tidak
percaya Amerika Serikat. Ia bahkan kerap menganggap AS sebagai "Setan
Besar". Oleh karena itu, dia kemudian dikenal sebagai salah satu oposisi
Presiden Hassan Rouhani selama ini, yang memiliki pendekatan lebih moderat
terhadap bangsa Barat, terutama AS.
Rekam Jejak Raisi di
Pemerintahan
Baca Juga:
Israel Makin Brutal, Iran Beri Sinyal Siap Balas Gempuran ke Gaza
Pada 2016, Raisi ditunjuk untuk memimpin yayasan Astan Quds
Razavi, sebuah peran yang kuat secara politik dan ekonomi.
Yayasan itu mengelola tempat suci Imam Reza di Masyhad,
sebuah situs ziarah utama Syiah. Hal ini berfungsi sebagai lembaga amal
sekaligus perusahaan induk untuk berbagai properti dan bisnis, mulai dari
pertanian hingga konstruksi.
Setelah Raisi menjalankan kerajaan ekonomi ini selama tiga
tahun, Khamenei menunjuknya untuk memimpin peradilan Iran pada 2019.