Salah satu yang mengalami hal ini adalah ASN asal Exeter yang bernama Rachel. Kepada media Guardians, wanita berusia 31 tahun itu mengungkapkan sulitnya untuk kencan akibat pengeluaran yang tinggi.
"Para pria sekarang harus melewati serangkaian pertanyaan bendera merah hanya untuk mendapatkan kencan pertama," ujarnya pada akhir September lalu.
Baca Juga:
Profil Keir Starmer, Perdana Menteri Inggris yang Baru Gantikan Rishi Sunak
Ia juga berpandangan bahwa banyak warga Inggris yang mungkin berpikiran sama seperti dirinya. Ini akhirnya membuat banyak orang harus berdiam diri di rumah akibat pengeluaran untuk pergi yang begitu tinggi.
"Keuangan memang memiliki dampak besar pada itu dan itu membatasi pilihan Anda. Saya yakin ada banyak orang baik dengan latar belakang dan minat yang sama dengan saya terjebak di rumah karena mereka juga bangkrut. Ini adalah kekhawatiran."
4. Mogok massal tukang pos
Baca Juga:
Kalah Telak, PM Inggris Rishi Sunak Tinggalkan Kursi Pimpinan Partai
Krisis Inggris kembali juga menimbulkan fenomena baru. Kali ini, krisis telah membuat ratusan ribu pekerja di industri pos negara itu mogok massal.
Sebanyak 115 ribu pegawai raksasa pos negara itu, Royal Mail, memutuskan untuk melakukan pemogokan kerja. Langkah ini dilakukan sebagai protes atas gaji dan kondisi kerja setelah Royal Mail memberlakukan kenaikan gaji 2% pada Agustus lalu bagi pekerja. Pasalnya, inflasi Inggris mendekati 10%.
Serikat Pekerja Komunikasi (CWU), yang mewakili pekerja pos, mengatakan pada Senin (10/10/2022) akan mengadakan dialog dengan petinggi Royal Mail untuk pembicaraan krisis ini. CWU menuturkan ini perlu dilakoni untuk menghindari 19 hari lagi aksi pemogokan.