Magufuli bukan cuma terus menerus membantah adanya virus
corona. Lewat kekuasaannya yang absolut dia melarang publikasi media mengenai
penyakit berbahaya tanpa izin pemerintah.
Sikap Magufuli yang meremehkan corona, nyatanya tidak
diterima oleh beberapa lapisan warga. Masyarakat Tanzania tanpa ada anjuran
resmi dari pemerintah, terlihat menjalankan protokol kesehatan dengan
sendirinya.
Baca Juga:
Timnas Indonesia Lawan Tanzania Imbang 0-0 dalam Laga Uji Coba
Laporan kantor berita AFP, warga Tanzania banyak terlihat
memakai masker. Bahkan beberapa di antaranya mengakui takut atas bahaya
COVID-19.
"Hal ini sudah menyerang kami dan pemerintah tidak mau
mengakui dan menerima," kata seorang warga, Kuluthum Husein, yang nampak
terus memakai masker di tempat umum.
"Ada empat orang kenalan saya yang meninggal karena
pneumonia di waktu berdekatan, saya harus menjaga nyawa saya," sambung
dia.
Baca Juga:
Jokowi Undang Presiden Tanzania Hadiri Indonesia-Africa Forum
Pemerintah Tanzania boleh terus menerus mengeklaim bebas
corona, namun kenyataan berkata lain.
Pada Januari lalu Institut Staten Denmark (SSI) melakukan
penelitian mengenai varian virus corona Afsel, yang dikenal lebih menular.
Hasilnya, dua pelancong yang baru kembali dari Tanzania tertular varian baru
itu.
Mengetahui fakta tersebut, pemerintah Inggris resmi melarang
penerbangan dari Tanzania.