WahanaNews.co | Selama lebih dari 20 tahun memimpin Rusia, Presiden Vladimir Putin telah membuat militer negara ini jadi kekuatan besar yang dilengkapi dengan teknologi paling modern.
Dalam beberapa tahun terakhir, Rusia telah memperkenalkan sejumlah persenjataan canggih yang ada dalam gudang senjatanya antara lain rudal hipersonik , tank siluman dengan visibilitas rendah di radar dan turret tak berawak, sebuah drone bawah air bertenaga nuklir, dan senjata laser.
Baca Juga:
Bantu Rusia, Terungkap Kim Jong Un Kirim Tentara ke Ukraina
Pada Kamis pagi, Putin memulai serangan ke Ukraina dengan serangan rudal di dekat ibu kota Kiev, dan laporan menunjukkan artileri jarak jauh telah ditembakkan ke Kharkiv. Invasi telah menyebar ke seluruh Ukraina tengah dan timur.
Ukraina telah dihantam dengan beberapa persenjataan baru Putin pada tahap awal serangan, dan negara itu mungkin akan melihat lebih banyak lagi peralatan canggih Rusia dalam beberapa hari mendatang.
"Ini akan menjadi tes untuk beberapa senjata itu," ujar Sean Spoonts, pemimpin redaksi SOFREP.com, kepada Newsweek.
Baca Juga:
3 Negara Ini Melarang Warganya Tersenyum kepada Orang Lain, Kok Bisa?
Menurut Laporan Operasi Khusus di SOFREP.com, sejauh ini, invasi Rusia tampaknya sebagian besar merupakan operasi udara. Namun, Spoonts mengatakan jika Rusia menguasai bandara, maka mereka akan mulai mendaratkan pesawat angkut yang penuh dengan pasukan.
Spoonts mengatakan kepada Newsweek bahwa tim di SOFREP percaya sebuah foto yang diposting online mengidentifikasi ekor pesawat angkut Antonov AN2-26 yang ditembak jatuh di dekat Kiev. Pesawat angkut Rusia ini mampu membawa 40 tentara selain lima awak.
Helikopter serbu Mi-8 Rusia juga telah didokumentasikan dalam beberapa foto yang terbang di atas Ukraina.
"Helikopter ini digunakan untuk membawa pasukan dalam peran serangan udara dan juga dapat dipersenjatai sebagai helikopter tempur. (Helikopter) ini mungkin membawa pasukan serangan udara ke salah satu bandara di sekitar Kiev yang diserang oleh Rusia," kata Spoonts seperti dilansir dari media yang berbasis di AS itu, Jumat (25/2/2022).
Pesawat yang telah ditembak jatuh telah disebar secara online, meskipun banyak klaim mengenai gambar tersebut belum diverifikasi secara independen pada saat ini. Tetapi beberapa gambar yang menurut SOFREP mungkin terbukti asli adalah salah satu dari KA-52, juga dikenal sebagai Kamov "Alligator."
SOFREP menggambarkan helikopter serang ini mirip dengan helikopter Apache milik Amerik Serikat (AS). Sebuah foto yang belum diverifikasi di Twitter muncul untuk menunjukkan helikopter yang ditembak jatuh membawa pod roket.
Foto lain yang diposting di media sosial menunjukkan apa yang diyakini SOFREP sebagai rudal anti-radiasi KH-31P Krypton. Spoonts mengatakan rudal anti-kapal ini memiliki jangkauan 60 mil dan "mungkin digunakan untuk menyerang instalasi radar udara karena berada di dalam sinyal radar yang digunakan oleh target."
Menurut Spoonts foto-foto lain dilaporkan menunjukkan helikopter serang Rusia jenis lain, serta jet tempur Su-25 dan Su-24MR.
Senjata lain yang sangat dipuji oleh Rusia ketika baru-baru ini diperkenalkan yang dapat segera digunakan di Ukraina termasuk rudal hipersonik berbasis laut yang disebut "Zircon" dan tank siluman T-14 "Armata".
Kendaraan darat yang terakhir memiliki turret tak berawak dan sistem penargetan otomatis. Tank ini juga sulit dideteksi di radar dan dapat berkoordinasi dengan drone berbasis udara.
Spoonts mencatat bahwa Ukraina juga telah memperkuat militernya sendiri selama beberapa tahun terakhir dengan ancaman Rusia yang menjulang.
"Pertanyaannya adalah apakah mereka memilikinya," kata Spoonts. "Mereka punya banyak waktu untuk bersiap," pungkasnya. [qnt]